Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pencak Silat Harus Lewati Tahapan Ini untuk Bisa di Olimpiade

image-gnews
Aksi tim silat Indonesia, yang terdiri atas Pramudita Yuristya (kiri), Lutfi Nurhasanah (tengah) dan Gina Tri Lestari, saat tampil dalam babak final beregu putri pencak silat seni Asian Games 2018 di Padepokan Pencak Silat, TMII, Jakarta, Rabu, 29 Agustus 2018. Ketiganya berhasil mendapatkan poin tertinggi, yaitu 466, dan meraih medali emas. ANTARA FOTO/INASGOC/Melvinas Priananda
Aksi tim silat Indonesia, yang terdiri atas Pramudita Yuristya (kiri), Lutfi Nurhasanah (tengah) dan Gina Tri Lestari, saat tampil dalam babak final beregu putri pencak silat seni Asian Games 2018 di Padepokan Pencak Silat, TMII, Jakarta, Rabu, 29 Agustus 2018. Ketiganya berhasil mendapatkan poin tertinggi, yaitu 466, dan meraih medali emas. ANTARA FOTO/INASGOC/Melvinas Priananda
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pencak silat ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda asli Indonesia oleh Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO). Manajer Pelatnas Pencak Silat, Sunarno, mengungkapkan bahwa perjuangan mengusulkan ke UNESCO sudah dilakukan sejak era Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo.

"Ini baru tembus dan bisa disetujui. Kita bergembira. Tapi masih ada satu pekerjaan rumah untuk bisa sampai ke Olimpiade sebagai cita-cita kita," kata Sunarno saat dihubungi Tempo, Jumat, 13 Desember 2019.

Penetapan itu dilakukan dalam sidang ke-14 Komite untuk Perlindungan Warisan Budaya Tak Benda yang berlangsung di Bogota, Kolombia, 9-14 Desember 2019.

Menurut Sunarno, upaya untuk bisa menjadikan pencak silat sebagai warisan budaya tak benda bukan hal mudah. Dalam perjalanannya sempat ada gangguan dari Malaysia yang juga ikut mengklaim pencak silat sebagai bagian dari budayanya.

Setelah ada penetapan ini, Sunarno bertekad akan terus berjuang supaya pencak silat bisa dilombakan di Olimpiade. "Kalau sampai bisa masuk Olimpiade akan jadi kebanggaan karena kita punya cabang olahraga asli Indonesia yang dipertandingkan di Olimpiade. Kita masih mimpi dan kita masih harus kerja keras," katanya.

Tugas selanjutnya, menurut Sunarno, Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) bersama Kementerian Pemuda dan Olahraga fokus ke program Pencak Silat Road to Olympic. Ia mengungkapkan selama ini rutin berkunjung ke negara-negara yang telah memiliki pencak silat untuk mewujudkan impian itu. "Kita punya mapping, ada 73 negara yang sudah ada pencak silat," kata dia.

Ia menjelaskan 73 negara itu terbagi dalam tiga kategori. Level pertama adalah negara yang telah memiliki federasi pencak silat dan sudah tergabung ke dalam komite olahraga nasional (NOC) di negara tersebut. Level kedua yakni negara yang sudah ada federasi pencak silat tetapi masih tahap pendaftaran sebagai anggota NOC. Level ketiga yakni negara yang masih dalam tahap pembentukan federasi pencak silat.

"Saat ini baru ada dua puluhan negara yang federasinya sudah jadi anggota NOC," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia menambahkan bajal intens mengunjungi 73 negara yang telah memiliki pencak silat untuk melakukan sosialisasi mengenai aturan dan proses latihan pencak silat. Ia juga menggandeng Kementerian Luar Negeri serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk untuk memberikan sumbangsih ikut mempromosikan pencak silat.

"Kita butuh sekitar 50-60 negara yang telah memiliki federasi pencak silat yang tergabung di NOC supaya bisa bertanding di Olimpiade," dia menjelaskan.

Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga, Gatot S Dewa Broto menyatakan bangga dengan penetapan pencak silat sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO. Menurut Gatot, kampanye menjadikan pencak silat sebagai warisan budaya dunia terus berlanjut di tahun 2019 hingga kemudian diakui UNESCO.

Ia berharap pengakuan ini bisa menambah kepercayaan dunia pada eksistensi pencak sikat sebagai sejarah Indonesia karena pada tahun 2014 sempat ikut diklaim oleh Malaysia.

"Kemenpora pun berkeyakinan bahwa pencak silat nanti dalam General Assembly IOC (Komite Olimpiade Inernasional) dapat diakui sebagai salah satu cabang olahraga Olimpiade," kata Gatot.

IRSYAN HASYIM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Ali Jasim Pemain Timnas Irak U-23 yang Berharap Indonesia Lolos ke Olimpiade

17 jam lalu

Penyerang Irak Ali Jasim merayakan setelah mencetak gol kedua timnya pada pertandingan perebutan tempat ketiga Piala Asia U23 AFC Qatar 2024 antara Irak dan Indonesia di Stadion Abdullah Bin Khalifa di Doha pada Kamis (2/5/2024). (ANTARA/AFP/Karim Jaafar)
Mengenal Ali Jasim Pemain Timnas Irak U-23 yang Berharap Indonesia Lolos ke Olimpiade

Setelah timnas Indonesia U-23 dikalahkan Irak saat perebutan peringkat ketika Piala Asia U-23 2024, Ali Jasim mengungkapkan harapannya


Duel Irak vs Indonesia di Piala Asia U-23, Ilham Rio Fahmi Ingin Buat Sejarah ke Olimpiade

2 hari lalu

Pemain Timnas Indonesia U-23 Rio Fahmi saat melawan Uzbekistan U-23 pada semifinal Piala Asia U-23. Foto : PSSI
Duel Irak vs Indonesia di Piala Asia U-23, Ilham Rio Fahmi Ingin Buat Sejarah ke Olimpiade

Ilham Rio Fahmi akan berusaha membalas kepercayaan dari pelatih kepala Shin Tae-yong apabila diturunkan dalam laga Timnas U-23 Irak vs Indonesia.


Mengenal Olympic Phryge, Topi Khas Suku Frigia yang Jadi Maskot Olimpiade Paris 2024

2 hari lalu

 Olympic Phryge, maskot Olimpiade Paris 2024. REUTERS
Mengenal Olympic Phryge, Topi Khas Suku Frigia yang Jadi Maskot Olimpiade Paris 2024

Olympic Phryge, maskot Olimpiade Paris 2024, diangkat sebagai simbol kebebasan danrepresentasi alegori Republik Prancis.


Timnas U-23 Indonesia Hadapi Irak di Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U-23 2024, Shin Tae-yong Akui Pemain Lelah Mental dan Fisik

4 hari lalu

Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong. Foto : PSSI
Timnas U-23 Indonesia Hadapi Irak di Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U-23 2024, Shin Tae-yong Akui Pemain Lelah Mental dan Fisik

Shin Tae-yong yakin para pemain Timnas U-23 Indonesia bisa tampil baik melawan Irak di Piala Asia U-23 2024 dan meraih tiket Olimpiade Paris 2024.


Mengapa Jarak Lari Maraton Sejauh 42 Kilometer?

6 hari lalu

Pelari marathon Indonesia Agus Prayogo melakukan selebrasi usai berhasil memasuki garis finis pada lomba maraton SEA Games 2023 di kawasan situs warisan budaya dunia UNESCO Angkor Wat, Siem Reap, Kamboja, Sabtu 6 Mei 2023. Pelari asal Jawa Barat tersebut berhasil meraih medali emas pertama untuk cabang atletik. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Mengapa Jarak Lari Maraton Sejauh 42 Kilometer?

Jarak lari maraton sejauh 42 kilometer tidak lepas dari sejarah Yunani Kuno, perhelatan Olimpiade pertama, hingga campur tangan Kerajaan Inggris.


7 Fakta Menarik Laga Perempat FInal Piala Asia U-23 2024, Kiprah Timnas Indonesia Jadi Sorotan

6 hari lalu

Suporter Indonesia memberi dukungan saat pertandingan  Timnas U-23 Indonesia melawan Timnas U-23 Korea Selatan pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar, Jumat 26 April 2024.. Timnas U-23 Indonesia lolos ke semifinal Piala Asia U-23 setelah mengalahkan Korea Selatan melalui adu pinalti dengan agregat 11-10, setelah sebelumnya bermain imbang dengan skor 2-2. ANTARA FOTO/HO-PSSI
7 Fakta Menarik Laga Perempat FInal Piala Asia U-23 2024, Kiprah Timnas Indonesia Jadi Sorotan

Piala Asia U-23 2024 mulai mendekati laga puncak. Empat tim akan bersaing pada babak semifinal yang akan dimainkan hari Senin, 29 April 2024.


Profil Maulwi Saelan Cs, Tentara Bawa Harum Timnas Indonesia di Olimpiade Melbourne 1956

7 hari lalu

Maulwi Saelan. TEMPO/Arnold Simanjuntak
Profil Maulwi Saelan Cs, Tentara Bawa Harum Timnas Indonesia di Olimpiade Melbourne 1956

Timnas Indonesia pernah berlaga di Olimpiade Melbourne pada 29 November 1956. Maulwi Saelan cs berhasil melaju hingga perempat final.


Kenangan Manis Timnas Indonesia Berlaga di Olimpiade Melbourne 1956

7 hari lalu

Maulwi Saelan. TEMPO/Arnold Simanjuntak
Kenangan Manis Timnas Indonesia Berlaga di Olimpiade Melbourne 1956

Timnas Indonesia pernah menjadi perbincangan era 1950-an kala melawan Uni Soviet di perempat final Olimpiade Melbourne 1956 pada 29 November 1956.


Daftar Atlet Indonesia yang Sudah Lolos ke Olimpiade 2024: 18 Lewat Kualifikasi, 2 Lewat Wild Card

13 hari lalu

Atlet dayung La Memo lolos ke Olimpiade 2024. (Instagram/@rowing_ina)
Daftar Atlet Indonesia yang Sudah Lolos ke Olimpiade 2024: 18 Lewat Kualifikasi, 2 Lewat Wild Card

Indonesia kembali menambah atlet yang lolos ke Olimpiade 2024, yakni atlet dayung putra La Memo.


Atlet Dayung Indonesia La Memo Berhasil Raih Tiket Olimpiade 2024

13 hari lalu

Atlet dayung La Memo lolos ke Olimpiade 2024. (Instagram/@rowing_ina)
Atlet Dayung Indonesia La Memo Berhasil Raih Tiket Olimpiade 2024

Atlet dayung putra Indonesia La Memo berhasil meraih tiket Olimpiade 2024. Lolos untuk kedua kalinya.